SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI



BAB 1 
 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Sebagai kita telah maklum bahwa ilmu pengetahuan merupakan suatu hasil penelitian yang sistematik atas fakta-fakta mengenai bidang0bidang tertentu. Para ahli sosiologi mempelajari struktur-struktur dan proses-proses kehidupan sebagai suatu keseluruhan, dan karenanya memerlukan suatu pendekatan yang berlainan dari pada ilmu-ilmu pengetahuan lainnya yang dikaitkan dengan satu dan lain aspek kehidupan sosial yang terbatas.
Kita tahu sosiologi merupakan suatu ilmu yang masih muda, walau telah mengalami perkembangan yang cukup lama. Sejak manusia mengenal kebudayaan dan peradaban, masyarakat manusia sebagai proses pergaulan hidup. Oleh karena itu perlunya kita mengetahui lebih dalam bagaimana sejarah awal munculnya ilmu sosiologi dari masa awal kemudian perkembangannya sampai tokoh-tokoh yang berperan penting dalam perkembangan ilmu sosiologi serta apa saja karya-karta yang telah mereka buat. Dalam makalah ini akan dipaparkan pembahasan mengenai hal-hal tersebut

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.2.1        Bagaimana Sejarah Perkembangan Sosiologi?
1.2.2        Siapa saja tokoh-tokoh yang berperan penting dalam perkembangan Ilmu Sosiologi?
1.2.3        Apa saja teori atau karya yang digagas oleh tokoh-tokoh dalam Ilmu Sosiologi?

1.3  Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah:
1.3.1        Untuk mengetahui sejarah perkembangan Sosiologi
1.3.2        Untuk mengetahui tokoh-tokoh yang berperan penting dalam perkembangan Ilmu Sosiologi
1.3.3        Untuk mengetahui teori atau karya yang digagas oleh tokoh-tokoh dalam Ilmu Sosiologi

1.4  Manfaat
1.4.1        Memberikan pengetahuan lebih mendalam mengenai meteri sejarah perkembangan sosiologi
1.4.2        Dapat menganalisis latar belakang munculnya ilmu sosiologi
1.4.3        Mengetahui teori-teori dalam ilmu sosiologi dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sosial.



BAB 2
PEMBAHASAN
2.1  Sejarah Sosiologi
2.1.1        Sejarah Istilah Sosiologi
Pada tahun 1838, istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun dan kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. Comte membedakan antara sosiologi statis, dimana perhatian dipusatkan pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat dan sosiologi dinamis dimana perhatian dipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi. Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin (semuanya berasal dari Eropa). Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.
Kata sosiologi pertama digunakan oleh Auguste Comte orang Prancis pada tahun 1838 dalam bukunya yang berjudul Positive Philosophy hingga Comte umumnya dianggap bapak sosiologi. Seorang warga negara Prancis bernama Herbert Spencer pada tahun 1978 mengembangkan teori yang diberi nama “Evolusi Sosial” dimana setelah teori tersebut diterima masyarakat kemudian di tolak, namun sekarang diterima kembali dalam bentuk yang berbeda, Spencer menggunakan teori Darwin dalam masyarakat manusia.
Émile Durkheim — ilmuwan sosial Perancis — berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin akademis. Emile memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial. Pada tahun 1895 Emile Dukheim menerbitkan buku Rules of Sociological Metodologi of Sociological method yang menguraikan metodologi tentang bunuh diri pada berbagai kelompok masyarakat atau penduduk. Dukheim adalah salah satu pelapor terkemuka dalam mengembangkan sosiologi.
Pada tahun 1876 di Inggris Herbert Spencer mempublikasikan Sosiology dan memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain. Karl Marx memperkenalkan pendekatan Materialisme Dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat. Max Weber (1864-1920) memperkenalkan pendekatan Verstehen (pemahaman), yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia. Weber percaya bahwa metode-metode yang digunakan dalam Ilmu Pengetahuan Alam tidak bisa digunakan untuk menguji persoalan dalam ilmu sosial.
Pada tahun 1890-an mata pelajaran sosiologi mulai dimunculkan diberbagai universitas. Pada tahun 1895 jurnal sosiologi Amerika mulai diterbitkan pada tahun 1909 didirikan American Sociological Industrialisasi. Kemudian seorang Amerika yang bernama Laster Word menerbitkan sebuah buku berjudul Dynamic Sociology di dalam buku itu menganjurkan suatu kemajuan sosial melalui aksi sosial yang dibimbing oleh ahli sosiologi. 


2.1.2        Sejarah Perkembangan Sosiologi
Sosiologi termasuk ilmu yang paling muda dibandingkan dengan ilmu-ilmu sosial yang ada. Sosiologi juga bersumber dari filsafat. Filsafat merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan (mater scientarium) semua ilmu pengetahuan yang kita ketahui selama ini . Filsafat pada masa itu mencakup pula segala usaha pemikiran mengenai masyarakat. Makin berkembangnya zaman dan tumbuhnya peradaban manusia, berbagai ilmu pengetahuan yang semula tergabung dalam filsafat mulai memisahkan diri dan berkembang menurut tujuan masing-masing.
Astronomi (ilmu tentang bintang-bintang) dan Fisika (ilmu alam) merupakan cabang-cabang filsafat yang pertama kali memisahkan diri. Kemudian, diikuti oleh ilmu Kimia, Biologi, dan Geologi. Pada abad ke-19, dua ilmu pengetahuan baru muncul, yaitu Psikologi (ilmu yang mempelajari perilaku dan sifat-sifat manusia) dan Sosilogi (ilmu yang mempelajari masyarakat). Dengan demikian, timbullah sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang di dalam proses pertumbuhannya dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu kemasyarakatan lainnya, seperti Ekonomi dan Sejarah.
Pemikiran terhadap masyarakat dan lambat laun mendapat bentuk sebagai suatu ilmu pengetahuan yang dinamakan sosiologi, pertama kali terjadi di Benua Eropa. Banyak usaha dilakukan manusia baik bersifat ilmiah maupun nonilmiah yang membentuk sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dan berdiri sendiri. Beberapa faktor pendorong utama munculnya sosiologi adalah meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat.
Sosiologi di Amerika Serikat dihubungkan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan keadaan sosial manusia dan sebagai pendorong untuk menyelesaikan persoalan yang ditimbulkan oleh kejahatan, pelanggaran, pelacuran, pengangguran, kemiskinan, konflik, peperangan, dan masalah sosial lainnya.
Banyak ahli sepakat bahwa faktor yang melatar belakangi kelahiran sosiologi adalah adanya krisis yang terjadi di dalam masyarakat. Laeyendecker, misalnya mengaitkan kelahiran sosiologi dengan serangkaian perubahan di bidang sosial politik. Perubahan berkenaan dengna adanya reformasi Marthin Luther, meningkatnya individualisme, lahirnya ilmu pengetahuan modern, berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri, terjadinya Revolusi Industri pada abad ke-18, serta terjadinya Revolusi Prancis.
Pada abad ke-19 seorang filsuf bangsa Prancis bernama Auguste Comte, telah menulis beberapa buku yang berisi pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat. Dia berpendapat bahwa ilmu pengetahuan mempunyai urutan-urutan tertentu berdasarkan logika. Setiap penelitian dilakukan melalui tahap-tahap tertentu untuk mencapai tahap akhir, yaitu Ilmiah. Oleh sebab itu, Auguste Comte menyarankan agar semua penelitian terhadap masyarakat ditingkatkan menjadi suatu ilmu tentang masyarakat yang berdiri sendiri. Dari kondisi tersebut, diartikan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan kemasyarakatan umum yang merupakan hasil akhir dari perkembangan ilmu pengetahuan. Sosilogi lahir pada saat-saat terakhir perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sosiologi didasarkan pada kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh ilmu pengetahuan lainnya.
Lahirnya sosiologi tercatat pada tahun 1842, tatkala Auguste Comte menerbitkan buku berjudul Positive-philosophy. Beberapa pandangan penting yang dikemukakan oleh Auguste Comte adalah "hukum kemajuan manusia" atau "hukum tiga jenjang", Menurut pandangan ini, sejarah akan melewati tiga jenjang yang mendaki. Ketiga jenjang tersebut adalah :
1.    Jenjang Teologi
Pada jenjang ini, manusia mencoba menjelaskan gejala disekitarnya dengan mengacu pada hal-hal yang besifat adikodrati (diluar kodrat alam)
2.    Jenjang Metafisika
pada jenjang ini, manusia mengacu pada kekuatan-kekuatan metafisi atau abstrak.
3.    Jenjang Positif
pada jenjang ini, penjelasan gejala alam ataupun sosial dilakukan dengan mengacu pada deskripsi ilmiah.
Setengah abad setelah Herbert Spencer mengembangkan suatu sistematika penelitian masyarakat dalam bukunya yang berjudul Priciples of Sociology, istilah sosiologi menjadi lebih populer. Berkat jasa Herbert Spencer pula, sosiologi akhirnya berkembang dengan pesat. Sosiologi berkembang dengan pesat pada abad ke-20, terutama di Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat walaupun arah perkembangannya di ketiga negara tersebut berbeda satu sama lain. Sosilogi kemudian menyebar ke berbagai benua dan negara-negara lain termasuk Indonesia.

2.1.2.1  Kronologi Sejarah Perkembangan Sosiologi
Sosiologi lahir sejak manusia mulai bertanya tentang masyarakat, terutama tentang perubahannya. Ratusan tahun sebelum masehi, pertanyaan tentang perubahan masyarakat sudah muncul. Namun, sosiologi dalam pengertian sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru lahir belasan abad kemudian. Berikut ini kronologi sejarah perkembangan ilmu sosiologi.
1.    Perkembangan Awal
Para pemikir Yunani Kuno, terutama Sokrates, Plato, dan Aristoteles, beranggapan bahwa masyarakat terbentuk begitu saja. Masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran tanpa ada yang bisa mencegah. Kemakmuran dan krisis dalam masyarakat merupakan masalah yang tidak terelakkan. Anggapan tersebut terus dianut semasa Abad Pertengahan (abad V Masehi sampai akhir abad XIV Masehi). Para pemikir, seperti Agustinus, Avicenna (Ibnu Sina), dan Thomas Aquinas menegaskan bahwa nasib masyarakat harus diterima sebagai bagian dari kehendak Ilahi. Sebagai makhluk yang fana manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi pada masyarakat. Pertanyaan (mengapa bisa begini atau mengapa bisa begitu) dan pertanggungjawaban ilmiah (buktinya ini atau itu) tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa itu.
2.    Abad Pencerahan (Rintisan Kelahiran Sosiologi)
Sosiologi modern berakar pada karya para pemikir Abad Pencerahan; abad XVII Masehi. Abad itu ditandai oleh beragam penemuan di bidang ilmu pengetahuan. Derasnya perkembangan ilmu pengetahuan membawa pengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat. Pandangan itu harus juga berciri ilmiah. Artinya perubahan yang terjadi dalam masyarakat harus dapat dijelaskan secara masuk akal (rasional); berpedoman pada akal budi manusia. Caranya dengan menggunakan metode ilmiah. Francis Bacon dari Inggris, Rene Descartes dari Prancis, dan Wilhelm Leibnitz dari Jerman merupakan sejumlah pemikir yang menekankan pentingnya metode ilmiah untuk mengamati masyarakat.
3.    Abad Revolusi (Pemicu Lahirnya Sosiologi)
Perubahan pada Abad Pencerahan membawa perubahan revolusioner sepanjang abad XVIII Masehi. Perubahan itu dikatakan revolusioner karena struktur (tatanan) masyarakat lama dengan cepat berganti dengan struktur yang baru. Revolusi sosial yang paling jelas tampak dalam Revolusi Amerika, Revolusi Industri, dan Revolusi Prancis, Ketiga revolusi itu berpengaruh ke seluruh dunia. Hal ini wajar mengingat kawasan Asia dan Afrika ketika itu sedang menjadi daerah koloni Eropa.
Pada Revolusi Amerika, koloni Inggris di Amerika Utara ini membentuk negara republik yang demokratis. Pemerintahan jenis ini baru pertama kali muncul saat itu, ketika kebanyakan negara membentuk pemerintahan monarki. Gagasan tentang kedaulatan rakyat (rakyat yang berkuasa) dan pentingnya Hak Asasi Manusia (semua orang bermartabat sama) telah mengubah susunan serta kedudukan orang dan kelompok dalam masyarakat.
Pada masa Revolusi Industri muncul kalangan baru dalam masyarakat, yaitu kaum kapitalis yang memiliki modal untuk membuat usaha, serta kaum bangsawan dan rohaniwan yang sebelumnya lebih berkuasa mulai disaingi kaum kapitalis yang mengandalikan ekonomi. Kemudian, muncul kesadaran akan hak asasi manusia dan persamaan semua orang di hadapan hukum yang mengakibatkan terjadinya Revolusi Prancis. Pada saat itu, rakyat menggulingkan kekuasaan bangsawan yang dianggap bersenang-senang di atas penderitaan rakyat lalu membentuk pemerintahan yang lebih demokratis.
Revolusi-revolusi ini menyebabkan berbagai perubahan dan gejolak dalam masyarakat. Tatanan yang telah berusia ratusan tahun dalam masyarakat diobrak-abrik dan dijungkirbalikkan. Perubahan ini tidak jarang disertai peperangan, pemberontakan, dan kerusuhan yang membawa kemiskinan dan kekacauan. Karena itulah, para ilmuwan tergugah untuk mencari cara menganalisis perubahan secara rasional dan ilmiah sehingga dapat diketahui sebab dan akibatnya. Tujuannya, agar bencana yang terjadi akibat perubahan dalam masyarakat bisa diantisipasi dan dihindari.

2.2  Tokoh-tokoh Sosiologi dan Karyanya
2.2.1        Auguste Comte (1789-1857)
Auguste Comte, seorang Prancis, merupakan bapak sosiologi yang pertama-tama member nama pada ilmu tersebut (socius dan logos). Dia mempunyai anggapan bahwa sosiologi terdiri dari dua bagian pokok, yaitu social statistic dan social dynamic. Sebagai social statistic, sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik antara lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sebagai social dynamic, meneropong bagaimana lembaga-lembaga itu berkembang dan mengalami perkembangan sepanjang masa. Menurut Comte, masyarakat harus diteliti atas dasar fakta-fakta objektif dan dia juga menekankan pentingnya penelitian-penelitian perbandingan antara pelbagai masyarakat yang berlainan. Hasil karya Comte yang terutama adalah :
1.      The Scientific Labors Necerssary for Reorganization of Society (1822);
2.      The Positive Philosophy (6 jilid 1830-1840);
3.      Subjective Synthesis (1820-1903).

2.2.2        Herbert Spencer (1820-1903)
Dalam bukunya The Principles of Sociology ( 3 jilid, 1877), Spencer menguraikan materi sosiologi secara rinci dan sistematis. Dia mengatakan bahwa objek sosiologi yang pokok adalah keluarga, politik,agama,pengendalian social dan industry. Dia juga menekankan bahwa sosiologi harus menyoroti hubungan timbale balik antara unsure-unsur masyarakat seprti pengaruh norma-norma atas kehidupan keluarga, hubungan antara lembaga polotik dan lembaga keagamaan. Hasil karya yang terkenal lainnya :
1.      Social Statistic (1850);
2.      Principles of Psychology (1955);
3.      Principles of Biologis (2 jilid, 1864 dan 1961)
4.      Principles of Ethics (1893)
2.2.3        Emile Durkheim (1858-1917)
Menurut Emile Durkheim, sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses-proses social. Dalam majalah sosiologi, ia mengklasifikasikan pembagian sosiologi atas tujuh seksi, yaitu:
1.      Sosiologi umum yang mencakup kepribadian individu dan kelompok manusia.
2.      Sosiologi agama
3.      Sosiologi hukum dan moral yang mencakup organisasi politik, organisasi social, perkawinan dan keluarga.
4.      Sosiologi tentang kejahatan
5.      Sosiologi ekonomi yang mencakup ukuran-ukuran penelitian dan kelompok kerja
6.      Demografi yang mencakup masyarakat pedesaan dan perkotaan
7.      Sosiologi estetika
Hasil karyanya yang terkemuka :
1.      The Social Division of Labor (1893)
2.      The Rules of Sociological Method (1895)
3.      The Elementary Forms of Religious (1912)

2.2.4        Max Webber(1864-1920)
Max Webber, seorang Jerman, berusaha memberikan pengertian mengenai perilaku manusia dan sekaligus menelaah sebab-sebab terjadinya interaksi social. Max juga terkenal dengan teori ideal typus, yaitu merupakan suatu konstruksi dalam pikiran seorang peneliti yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis gejala-gejala dalam masyarakat. Karya yang ditulisnya antara lain :
1.      The History of Trading Companies During the Moddle Ages (disertasi,1889)
2.      Economy and Society (1920)
3.      Collected Essays on Sociology of Region (3 jilid, 1921)
4.      Collected Essays on Sociology and Social Problems (1924)
5.      From Max Webber : Essays in Sociology (1946)
6.      The Theori of Social and Economic Organization (1947)
7.      Alex Webber on The Methodology of Social Sciences (1949)

2.2.5        Charles Horton Cooley (1864-1929)
Seorang Amerika, Charles Horton Cooley, mengembangkan konsepsi mengenai hubungan timbale balik dan hubungan yang tidak terpisah antara individu dengan masyarakat. Coooley dalam mengemukakan teorinya terpengaruh aliran romantic yang mengidamkan kehidupan bersama, rukun, damai, sebagaimana dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang masih bersahaja. Hasil-hasil karyanya :
1.      Human Nature and Social Order (3 jilid,1902)
2.      Social Organization (1909)
3.      Social Process (1918)

2.2.6        Pierre Guillaurne Frederic Le Play (1806-1882)
Le Play mengenalkan suatu metode tertentu di dalam meneliti dan menganalisis gejala-gejala social, yaitu dengan jalan mengadakan observasi terhadap fakta-fakta social dan analisis induktif. Kemudian ia juga menggunakan metode case study dalam penelitian-penelitian sosial. Penelitian-penelitiannya terhadap masyarakat menghasilkan dalil bahwa lingkungan geografis menentukan jenis pekerjaan dan hal ini mempengaruhi organisasi ekonomi, keluarga, serta lembaga-lembaga lainnya. Karangan-karangan yang pernah di buatnya:
1.      European Worker (1855);
2.      Social Reform in France (1864)
3.      The Organization of The Family (1871)
4.      The Organization of Labor (1872)



BAB 3
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
·      Pada tahun 1838, istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun dan kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi.
·      Émile Durkheim — ilmuwan sosial Perancis — berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin akademis.
·      Pada tahun 1895 Emile Dukheim menerbitkan buku Rules of Sociological Metodologi of Sociological method yang menguraikan metodologi tentang bunuh diri pada berbagai kelompok masyarakat atau penduduk.
Kronologi Sejarah Perkembangan Sosiologi
·      Perkembangan Awal
Para pemikir Yunani Kuno, terutama Sokrates, Plato, dan Aristoteles, beranggapan bahwa masyarakat terbentuk begitu saja. Masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran tanpa ada yang bisa mencegah. Kemakmuran dan krisis dalam masyarakat merupakan masalah yang tidak terelakkan.
·      Abad Pencerahan (Rintisan Kelahiran Sosiologi)
Sosiologi modern berakar pada karya para pemikir Abad Pencerahan; abad XVII Masehi. Abad itu ditandai oleh beragam penemuan di bidang ilmu pengetahuan. Derasnya perkembangan ilmu pengetahuan membawa pengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat.
·      Abad Revolusi (Pemicu Lahirnya Sosiologi)
Perubahan pada Abad Pencerahan membawa perubahan revolusioner sepanjang abad XVIII Masehi. Perubahan itu dikatakan revolusioner karena struktur (tatanan) masyarakat lama dengan cepat berganti dengan struktur yang baru. Revolusi sosial yang paling jelas tampak dalam Revolusi Amerika, Revolusi Industri, dan Revolusi Prancis, Ketiga revolusi itu berpengaruh ke seluruh dunia.
Tokoh-tokoh Sosiologi dan Karyanya
·      Auguste Comte (1789-1857)
Karyanya  antara lain: The Scientific Labors Necerssary for Reorganization of Society (1822); The Positive Philosophy (6 jilid 1830-1840); Subjective Synthesis (1820-1903).
·      Herbert Spencer (1820-1903)
Karyanya  antara lain: Social Statistic (1850); Principles of Psychology (1955); Principles of Biologis (2 jilid, 1864 dan 1961), Principles of Ethics (1893).
·      Emile Durkheim (1858-1917)
Hasil karyanya yang terkemuka : The Social Division of Labor (1893), The Rules of Sociological Method (1895), The Elementary Forms of Religious (1912).
·      Max Webber(1864-1920)
Karya yang ditulisnya antara lain :The History of Trading Companies During the Moddle Ages (disertasi,1889), Economy and Society (1920), Collected Essays on Sociology of Region (3 jilid, 1921), Collected Essays on Sociology and Social Problems (1924), From Max Webber : Essays in Sociology (1946), The Theori of Social and Economic Organization (1947)

·      Charles Horton Cooley (1864-1929)
Hasil-hasil karyanya : Human Nature and Social Order (3 jilid,1902), Social Organization (1909), Social Process (1918).
·      Pierre Guillaurne Frederic Le Play (1806-1882)
Karangan-karangan yang pernah di buatnya: European Worker (1855); Social Reform in France (1864); The Organization of The Family (1871); The Organization of Labor (1872)

3.2  Saran
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Oleh kerana itu setiap orang harus mempelajarinya demi terciptanya masyarakat yang mengerti dan paham bagaimana untuk berperan dalam masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA

Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Fahdisjro. 2014. Sejarah Perkembangan Sosiologi. [Online]. Tersedia: http://www.fahdisjro.com/2014/09/sejarah-perkembangan-sosiologi.html.
[25 Desember 2015]


Share on Google Plus

About Me intan dalam sejarah

Nama saya Rizal Saeful Azhar tinggal di Kp. Sukamenak RT 04/03, Desa Margamukti, Kec. Pangalengan Kab. Bandung, Prov. Jawa Barat, 40378. Status saya saat ini sebagai Mahasiswa STKIP Persatuan Islam Bandung Jurusan Pendidikan Sejarah. Rekan-rekan bisa menghubungi saya lewat No. Ponsel 083151919236, Email rizalazhar8@gmail.com, PIN BB 5ACOED57.

1 komentar:

  1. Terimahkasih artikel nya sangat bermanfaat

    pekenalkan nama saya Robiyun 1722500111 dari kampus Stmik atmaluhur pangkal pinang
    kunjungi website kampus saya (https://www.atmaluhur.ac.id)

    ReplyDelete